Perbedaan Akta Otentik dan Akta di Bawah Tangan
Perbedaan Akta Otentik dan Akta di Bawah Tangan
Selasa, 11 April 2023
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mendengar mengenai suatu dokumen yang bernama akta. Akta terbagi menjadi dua jenis. Nah, sebelum lanjut ke jenis dua akta yang ingin kita bahas, kita mengenal dulu yuk apa itu akta!
Akta merupakan suatu bukti berbentuk surat berisi mengenai pernyataan peristiwa hukum yang ditandatangani dan disahkan oleh pihak-pihak yang berwenang dan bersangkutan.
Di dalam hukum, kita mengenal dua jenis akta, yaitu akta otentik dan akta di bawah tangan.
Pertama-tama, kita mulai dari akta otentik terlebih dahulu. Dalam Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dijelaskan bahwa akta otentik adalah suatu akta yang bentuknya ditentukan oleh undang-undang dan dibuat oleh atau di hadapan pejabat-pejabat yang berwenang.
Akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna. Hal tersebut berarti ketika terdapat suatu pihak yang menyerahkan akta otentik ke hadapan hakim sebagai suatu bukti, maka hakim harus menerima dan menganggap segala perbuatan yang tertuang dalam akta otentik tersebut adalah benar-benar terjadi.
Contoh dari akta otentik ini, yaitu akta notaris, akta kelahiran, akta kematian, dan akta perkawinan.
Akta yang kedua, yaitu akta di bawah tangan. Apabila akta otentik dibuat oleh atau di hadapan notaris atau pejabat yang berwenang, maka akta di bawah tangan adalah akta yang tidak dibuat oleh atau di hadapan notaris atau pejabat yang berwenang. Akta di bawah tangan merupakan perjanjian yang dibuat para pihak tanpa adanya campur tangan pejabat umum dan peraturan perundang-undangan tidak mengatur secara spesifik mengenai formatnya.
Dalam hal suatu pembuktian, akta di bawah tangan haruslah di antara pihak yang bersepakat mengakui adanya perjanjian yang tercantum dalam akta dibawah tangan tersebut. Namun, apabila salah satu pihak menyangkal adanya perjanjian dalam akta di bawah tangan, maka pihak lainnya wajib membuktikan kebenaran dalam akta dibawah tangan tersebut.
Contoh dari akta di bawah tangan, yaitu surat perjanjian jual beli dan surat perjanjian sewa-menyewa.
Nah, itu dia beberapa perbedaan mengenai akta otentik dan akta di bawah tangan.